Alam Menjelang Senja
Gerimis menghiasi alam
Menjadi kawan bagi yang gersang
Mengembalikan sejuknya bentangan alam
Disertai senja yang menjelang
Kini langit bagaikan lilin yang padam
Namun tak kunjung pergi air yang takluk
Seakan rindu pada indahnya alam
Ingin selalu menyertai semua makhluk
Hari-hari berlalu dengan bosan
Diiringi air hujan yang jahil
Membuat sekitar penuh genangan
Seperti lautan bagi fauna kecil
Langit tak lagi kelabu bagai malam
Mataharipun beristirahat hingga puas
Tetapi alam bagaikan tenggelam
Oleh genangan yang kian meluas
Terik mentari tak kunjung datang
Mengusir air yang menggenang
Hingga itu dinamakan banjir
Dikelilingi suasana yang penug air
Sampai akhirnya banjir bertahan
Membuat insan manusia merasa malu
Akan semua perbuatan
Yang dilakukan terdahulu
Penyesalan terucap dimana-mana
Diumbar oleh setiap insan manusia
Hanya untuk dapatkan perhatian
Bukan untuk peroleh kebahagiaan
Kapankah ini semua akan berakhir
Menjadi yang pertama gan terakhir
Menjadi yang terindah yang didamba
Oleh semua makhluk di dunia
Selasa, 02 Juni 2009
tema : kesenjangan sosial . . .
Perbedaan
Sama . . .
Satu kata yang pasti dimata Tuhan
Yang diisi beraneka ragam warna
Berpadu mencapai utuhnya kebersamaan
Sungguh hal yang begitu indah
Sesuatu yang kuharapkan takkan musnah
Namun tak berarti untuk mereka
Makhluk ciptaan Dzat Yang Maha Kuasa
Perbedaan kian diungkapkan
Perpecahan tumbuh dimana-mana
Semua karena keegoisan
Oleh makhluk yang merasa berada
Dia merendahkan
Karena dia tak tahu yang sebenarnya
Bahwa dia yang pantas direndahkan
Karena semua perlakuannya
Sungguh tak kuasa mengetahui itu semua
Sifat dari makhluk ciptaan Tang Maha Esa
Tingkah laku yang tiada berguna
Dipertahankanpun tidaklah berharga
Kehidupan tanpa perbedaan tidaklah bermakna
Bagai makanan yang dibuat tanpa rasa
Perbedaan diciptakan untuk saling mewarnai
Bukan ajang untuk saling merasa tinggi
Terimakasih . . .
Hanya itu yang dapat terucap
Dari bibir yang sekian lama terdiam
Karena ketakutan atas penindasan
Sama . . .
Satu kata yang pasti dimata Tuhan
Yang diisi beraneka ragam warna
Berpadu mencapai utuhnya kebersamaan
Sungguh hal yang begitu indah
Sesuatu yang kuharapkan takkan musnah
Namun tak berarti untuk mereka
Makhluk ciptaan Dzat Yang Maha Kuasa
Perbedaan kian diungkapkan
Perpecahan tumbuh dimana-mana
Semua karena keegoisan
Oleh makhluk yang merasa berada
Dia merendahkan
Karena dia tak tahu yang sebenarnya
Bahwa dia yang pantas direndahkan
Karena semua perlakuannya
Sungguh tak kuasa mengetahui itu semua
Sifat dari makhluk ciptaan Tang Maha Esa
Tingkah laku yang tiada berguna
Dipertahankanpun tidaklah berharga
Kehidupan tanpa perbedaan tidaklah bermakna
Bagai makanan yang dibuat tanpa rasa
Perbedaan diciptakan untuk saling mewarnai
Bukan ajang untuk saling merasa tinggi
Terimakasih . . .
Hanya itu yang dapat terucap
Dari bibir yang sekian lama terdiam
Karena ketakutan atas penindasan
Label:
puisi gue . . .
tema : sahabat . . .
Curahan Hati Seorang Sahabat
Dahulu,
Kau selalu ada disampingku
Kau setia menghiburku
Dikala apapun yang menyerbu
Lemahnya hati tanpa dirimu
Saat-saat itu,
Tergambar jelas kebersamaan kita
Bersama dalam suka duka
Diwarnai tangis dan tawa
Yang tlah hilang entah kemana
Kini,
Tiada lagi kau disini
Yang menghiburku dikala sepi
Yang menjadi kaki untukku berdiri
Dan yang menyinariku layaknya mentari
Kenangan kita, kini tlah mati
Seiring bertemunya pagi hari
Seindah gerimis dikala senja
Yang menyejukkan setiap jiwa
Jiwaku sepi . . .
Ragaku sepi . . .
Merinduka semua yang telah pergi . . .
Ku ingin semua kembali
Menjadi seperti sedia kala
Saat dirimu berada disisi
Diriku yang lemah tiada berdaya . . .
Label:
puisi gue . . .
tema : permasalahan sampah . . .
Sampah
Titik hitam mengotori sucinya suasana
Membuatnya seakan menjadi buram
Seperti sampah yang selalu mengotori dunia
Menjadikannya seperti lilin yang padam
Sungguh sayang negeriku tercinta
Dihiasi sampah disetiap sudut kota
Dan betapa malang tanah airku
Penuh bau busuk sampah yang menyatu
Andaikan semua belum terjadi
Ku akan berusaha menanggulangi
Mengajak insan untuk berbakti
Pada alam mulai saat ini
Label:
puisi gue . . .
tema : kehidupan anak jalanan . . .
Kehidupan yang berbeda
Kau sungguh luar biasa
Menjalani hidup walau apa adanya
Tanpa satupun yang berarti
Tanpa seorangpun yang peduli
Kau tegar menjalani semua
Walau kau tahu rintangan yang ikut serta
Menemanimu dalam segala suasana
Bagaikan manusia yang paling bahagia
Tanpa tujuan kau berjalan ditengah keramaian kota
Diiringi suara merdu dari balik pakaian yang kau kenakan
Suara perut yang membuatmu semakin tak berdaya
Akan rasa lapar yang dikandung badan
Kebingungan menyelimutimu selalu
Menjadi kawan setiap waktu
Untuk memilih segala yang ada
Walau hanya dalam taraf sangat biasa
Kehidupanmu sungguh mengharukan
Membuat jiwa seakan merasakan
Kewajibanmu telah kau laksanakan
Namun hakmu tidaklah kau dapatkan
Apakah penderitaanmu akan berakhir segera?
Dan berjalan seperti harapan makhluk tak berdosa
Ku yakin itu pasti terjadi
Atas izin Yang Kuasa dihari nanti
Berharap akan berakhir segera
Semua derita yang telah dirasa
Dan kembali seperti makhluk mulia
Tatkala lahir pertama kali ke dunia
tema : kemacetan lalu lintas . . .
Suasana di Jalan Ibukota
Sepanjang mata ini memandang
Hanya ada kendaraan yang berlalu-lalang
Berusaha menuju ke tempat tujuan
Meski harus melawan kemacetan
Ini daerah Ibukota
Dengan fasilitas yang serba ada
Juga kemacetan yang merajalela
Karena egois ingin menjadi yang pertama
Sampai kapan itu semua terjadi
Sungguh tak tahan diri ini mengetahui
Untuk itu, marilah memperbaiki
Semua egois dengan rasa peduli
Label:
puisi gue . . .
tema : pemberantasan korupsi . . .
Koruptor ditengah Keseharian
Zaman semakin maju
Teknologi berkembang pesat
Namun mereka tak berfikir maju
Demi kesejahteraan semua rakyat
Menggelapkan uang negara yang mereka mampu
Rakyatpun dibuatnya sengsara
Hingga penyesalan hanya padanya tertuju
Atas perlakuannya terhadap makhluk tak berdosa
Korupsi, itu dinamakannya
Karena kemampuannya membuat sengsara
Mari kita berantas hingga tak tersisa
Untuk hidup di masa depan yang sejahtera
Label:
puisi gue . . .
Langganan:
Postingan (Atom)